Karena gw, dia menemukan tempat yang nyaman untuk bersandar yang sebelumnya jarang ia temukan, dan tidak pernah ia lakukan juga untuk bersandar di sembarang tempat.
Karena gw, dia sempat menjadi lebih tenang.
Karena gw, dia bisa ga nengok-nengok lagi ke yang lain, walopun dulu terhadap yang sebelumnya suka sesekali
jail sedikit, meskipun tidak berarti menghilangkan template kesetiaan dalam dirinya.
Karena gw, dia belajar lagi tentang menjadi dewasa. Juga menjadi Kanak.
Karena gw, dia belajar terbuka terhadap keluarganya, bicara tentang perasaan. Sesuatu yang ga pernah ia lakukan sebelumnya.
Terhadap gw, dia benar-benar menjadi dirinya sendiri, apa adanya.
Karena gw, dia belajar untuk bersabar.
Karena gw, dia bahkan sempat membelokkan sejenak mimpi-mimpi besarnya, untuk hidup
sederhana, ya, cuma karena seorang gw...
Terhadap gw, dia membagi ketakutannya yang paling dalam.
Karena gw, dia sempat merasa terombang ambing dalam ketidakpastian.Lalu Karenanya, dia belajar untuk ga berharap lebih. Jalani saja apa yang ada.
Dan setelah semua yang gw lakukan ke dia, sekarang dia harus terbangun dengan paksa dari tidurnya, karena semua dongeng telah selesai terbacakan, terpuaskan.
ya, mungkin sebenarnya itu semua gw lakukan karena menurut gw, keberadaan dia cuma untuk membuat seru sebuah permainan antara gw dengan seorang yang lain, yang saat ini masih menghuni ruang sunyi gw.
Benar-benar cuma sedangkal itukah ?
Sepertinya begitu.
Maaf ya...
Jakarta, 08 Oktober 2008
1.25 am