Friday, May 22, 2009

Its over, babe…

Aku kembali, ya, kembali menulis.
hanya untukmu, hanya karenamu.
Mungkin pada dasarnya aku memang membutuhkannya, seperti yang pernah aku sampaikan dahulu, jika boleh menjadi pecandu, maka aku hanya ingin mencandu menulis.
Mungkin juga karena aku sedang sakit.
Ada luka baru, Sebuah goresan yang ditorehkan olehmu, tapi barangkali aku juga penyebabnya.
Hanya luka kecil, tapi bisa juga besar.
Entahlah. Aku tak peduli.
Yang jelas, berat badanku sudah susut dalam beberapa hari terakhir ini.
Meninggalkan sarapan, ogah-ogahan makan siang, dan melupakan makan malam.
Betapa perasaan bisa menguasai rasa lapar.
Sampai disuatu pagi, ketika kau hadir kembali, menyesali kesalahanmu, dan meminta untuk kembali seperti dulu.
Memangnya apa yang ada dalam pikiranmu saat hadir kembali begitu saja setelah bersikeras bahwa ini semua selesai ??.
Setengah mati aku melawan semua perasaan kehilangan yang ada, berusaha merelakan ini semua harus berakhir dengan cara yang tidak pernah aku bayangkan sebelumnya.
Sungguh aku benci..
Benci karena disatu sisi aku menginginkanmu sangat.
Dan disisi lain mengakui bahwa kemarin kau benar, bahwa ini smua sudah selesai.
Its over.
U r damn right.


Jakarta. 030509.

Tuesday, February 10, 2009

Woran denkt sie ?

Dahulu kala, halah, berasa lagi bikin dongeng jaman majapahit gitu, di suatu sore, di tengah hiruk pikuknya Jakarta, saya tergoda untuk membeli jajanan otak-otak setelah melihat benda kecil berbungkuskan daun pisang gosong itu terpajang di gerobak sepeda di halte pinggir jalan.

Maka saya melangkahkan kaki menuju gerobak tersebut, lalu memesanlah saya pada abang otak-otak. “mau yang ini bang, 3 ribu aja ya” pesan saya. Tepat setelah saya selesai bicara, ada seorang perempuan pengamen jalanan yang sedang menggendong anak kecil mendekat dengan ragu-ragu ke abang otak-otak tersebut. Seketika saya menoleh padanya, dan disitu momen kritisnya.

Kebetulan, saya dikaruniai pandangan mata yang tajam, dengan kata lain sinis. Padahal mah saya cuma lagi mandang biasa aja, tapi buat orang lain pandangan saya itu terkesan sinis. (biasa saja aja terlihat sinis, gimana kalau sengaja menyiniskan pandangan ??). well, bisa dibilang itu salah satu kelemahan saya. Hal itu terjadi pula saat saya memandang ke si pengamen tadi yang ragu-ragu mendekat ke abang otak-otak, dia terlihat makin ragu saat saya menoleh ke dia, bahkan sempat memundurkan langkah. Saat itu juga saya putuskan untuk memberikan sebuah senyum padanya, ya senyum, hanya sebuah senyuman kecil yang untungnya memang datang dari dalam diri saya, artinya bukan artifisial.

Lalu keajaiban pun terjadi, pengamen itu serta merta tersenyum kembali pada saya sambil melangkahkan kaki mendekat ke abang otak-otak dengan rasa percaya diri yang meningkat dari sebelumnya, lalu ucapnya “bang, beli 2 ribu aja”.

Melihat hal itu saya terharu sambil bersyukur, bahwa satu hati telah terselamatkan melalui sebuah senyum. Andai saat itu muka saya lempeng-lempeng saja, bisa dipastikan harga diri dan rasa percaya diri si pengamen akan terlukai.

Saya jadi bertanya-tanya, kira-kira apa ya yang ada dalam pikiran dia saat itu ?
Bangga karena dia yang seorang pengamen bisa membeli otak-otak yang sama dengan seorang wanita muda -taelah wanita muda ^_^- berpakaian rapi ala pekerja kantoran Jakarta ?. Atau mungkin, merasa bahagia karena wanita sinis didepannya sudah memberikan senyum tulusnya ke dia ?
Ah, entahlah,,,

Allah, Semoga saya masih diberikan kesempatan untuk melihat senyum-senyum bahagia terpancar dari mereka yang telah akrab dengan kesulitan-kesulitan hidup.

Warna-WarniKu

Merahku, menggugahku…

Hijauku, membuatku nyaman untuk terus dan terus berkembang…

Hitamku, membantuku untuk memperhitungkan segalanya, senantiasa terjaga…

Biruku, memberikan luang lebar untukku,

Putihku, menjadikanku sebagai seorang yang rasional

Kuningku, lincahku...

Itu semua, warna-warni ku…

a to z

Ada beberapa hal yang menyebalkan di dunia ini,
· A
· B
· C
· ….
· Sampe Z

Tapi, yang paling menyebalkan adalah ga bisa dateng ke nikahan sahabat lo sendiri.
Sumpah, itu menyebalkan sekali…
Seakan menghapus persahabatan yang sudah berjalan sekian tahun…
*tsaahhh, lebay bgt dey ah*
Serius, bagaimana mungkin ga dateng ke acara yg paling penting dalam hidup seseorang yang berarti buat kita ?
Semoga pernikahan AI & Rani jadi pernikahan pertama dan terakhir yg gw ga bisa datengin.

Untuk Ai dan Rani, semoga pernikahannya berkah ya…

Special buat Rani, juga Lintang yang telah mendahului Rani dengan menikahi Idzma, selamat datang di keluarga besar Space.com ;)

Kalian dulu nginjek kodok ya ??? ^_^

,,addiction,,

Udah lama ga nulis.

Kangen juga rasanya.

Kalau boleh menjadi pecandu, maka aku hanya ingin mencandu menulis…

Thursday, November 20, 2008

melepasmu...

tak mungkin menyalahkan waktu
tak mungkin menyalahkan keadaaan
kau datang disaat ku membutuhkanmu
dari masalah hidupku bersamanya

semakin ku menyayangimu
semakin ku harus melepasmu dari hidupku
tak ingin lukai hatimu lebih dari ini
kita tak mungkin terus bersama
suatu saat nanti kau akan dapatkan
seorang yg akan dampingi hidupmu
biarkan ini menjadi kenangan
2 hati yg tak pernah menyatu

maafkan ku yg biarkan mu masuk ke dalam hidupku ini
maafkan aku yg harus melepasmu
walaupun ku tak ingin


semakin terasa cintamu semakin ku harus melepasmu dari hidupku

*Drive-Melepasmu*

Sunday, November 16, 2008

Seperti yang sudah-sudah….

Jakarta.

November.

Musim Hujan.

Banjir dimana-mana.

Macet.

Tubuh lelah dan penat terjebak didalamnya.

Dari tahun ke tahun selalu sama.

Aaaagggghhhhh !!!!!!!!!!!

Mau sampai kapan begini ??
Segitu beratnya untuk ga buang sampah sembarangan ?
Paling tidak, menyimpannya sejenak di dalam tas/saku celana jika memang tidak ada tong sampah didekatnya ?
Bagaimana dengan Menanam pohon disekitar kita ?
Atau, Mendesain bangunan/jalan dengan sistem pembuangan air yg baik ?

Tahu tidak ?
Yang terburuk, bahkan keledai pun ga jatuh di lubang yang sama.