Thursday, March 27, 2008

Its 2008, masih pakai Private number ?????


Sudah beberapa hari ini ada yang menghubungi ke no hp saya pada jam kerja melalui private number.
Begitu saya angkat, sambungan tersebut langsung mati, diputuskan dari sebelah sana. Begitu terus berulang kali. Dan pagi ini (hari dimana tulisan ini dibuat), oknum dengan private number tersebut menghubungi kembali jam 5.30 am. Sedikit menyebalkan, karena siapapun tahu menelfon jam segitu bisa dibilang tidak sopan, kecuali diantara mereka (yang di telp dan yang menelp) saling kenal. Itu jadi cerita lain lagi, karena pada dasarnya saya tidak bermasalah ditelp dini hari sekalipun, dengan catatan oleh orang yang saya kenal baik. Sepertinya oknum tersebut tahu betul kalo saya mengalami Sulit Bangun Pagi Disorder, sehingga pagi-pagi sekali dia menelp. Nice try...
Sebenarnya, sesuatu hal tidak dibuat dengan asal-asalan, selalu ada alasan dan tujuan dibaliknya, seperti yang dikatakan Einstein, Tuhan tidak sedang bermain dadu saat menciptakan alam semesta. Dan menurut saya, fasilitas private number hanya di desain untuk orang-orang yang tidak berani menampilkan identitas dirinya, entah karena malu, atau mungkin orang tersebut ingin berbuat ”jail” sehingga tidak ingin diketahui dirinya adalah pelaku. Jika memang seperti itu, maka isunya adalah self esteem. Mungkin oknum tersebut pada dasarnya bukan orang yang cukup percaya diri, mungkin...
Tiba-tiba teringat dengan para pelaku voyerism... apa enaknya mengendap-endap mengintipi orang lain ?? bukankah dengan mengintip hanya mendapatkan sedikit ?? jika bisa mendapatkan lebih banyak kenapa tidak ?? apa siy yang dicari dari mematikan sambungan telp beberapa saat setelah telp diangkat ? cuma ingin mendengar ”hallo” dan jika tidak beruntung akan mendapatkan bonus ”caci maki” dari yang ditelp kah ??
Jika telefon itu dilakukan berdasarkan perasaan positif yang dimilikinya, dalam hal ini sayang atau cinta, kenapa harus malu menutupinya ? bukankah dengan jujur memiliki perhatian pada orang yang bersangkutan akan membuat orang tersebut akan merasa dicintai, disayangi, diinginkan ?? sementara hal itu sedikit banyak bisa meningkatkan kepercayaan diri orang yang disayangi. Menyenangkan bukan melihat orang yang kita sayangi menjadi sejahtera secara psikis ?? inilah cinta sebenar-benarnya, memberi tanpa harus dipusingkan dengan perasaan takut tertolak. Yah, meskipun harus diakui, hal ini bukanlah sesuatu yang mudah...

March, 27th 2008

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home