Wednesday, March 12, 2008

HIKING

Udah setahun ini gw mendaki… Gunung yang (menurut) gw sangat tinggi, besar, dan jalan untuk menuju puncak bener-bener kecil, berliku, dan licin...Gw harus berjalan setapak demi setapak, dan kalo gw ga berhati-hati, gw bisa tergelincir dengan mudahnya...Cuma ada gw di jalur itu...Yang lainnya ? punya jalannya masing-masing... dengan aral rintangan yang (mungkin) berbeda pula... tapi menurut gw, semuanya akan menuju puncak yang sama. Perjalanan gw ini, sempet terhenti beberapa kali, entah karena lelah secara fisik ataupun emotional... selama hidup gw yang sampe saat ini (alhamdulillah) mencapai 23 tahun 11 bulan bisa dibilang jarang nangis, tapi dalam setahun terakhir ini gw akui sering menangis. Ya, gw menangis untuk gw, sahabat-sahabat gw yang juga lagi mendaki gunung masing-masing, dan hal lainnya yang related dengan perjalanan ini... Dimana-mana mitos yang menyatakan bahwa ga boleh takabur, sotoy saat naek gunung (basicly, emang ga boleh takabur siy pada situasi apapun) tnyata bener... dengan gw yang terkadang mahasotoy, sekarang belajar buat melepaskan ke-sotoy-an gw itu di belakang gw, berganti dengan kelapangan dan ikhlas...
berat memang...
dan tnyata menangis membantu sekali... dulu gw pikir tangisan itu berarti lemah, cengeng...dulu juga gw pikir gw kuat, tapi tnyata gw ga sekuat yang gw pkir.. tapi kan kalo ga salah dalam Alquran disebutin kl Allah ga akan nguji diluar kapasitas umatnya, jadi terpikir, jangan2 gw memang cukup tough, hanya saja gw blm cukup bisa nerima akan kadar kekuatan yang gw miliki... semaskulin-maskulinnya gw, bagaimanapun gw tetap punya sisi feminin, sisi dimana gw ngrasa lemah, pengen dilindungi, dimanja... hmm.... memang ya, ada begitu banyak pelajaran saat naek gunung...

1 Comments:

Blogger Rizal Affif said...

Setahun, Sil? Bukankah kita mendakinya sepanjang hidup?

Gua juga ga yakin semua menuju puncak yang sama. Setiap orang punya puncaknya masing-masing. Bahkan, gunungnya masing-masing.

Gua juga menganggap menangis itu cengeng. Tapi sekarang gua sadar, dari sudut pandang lain, menangis itu adalah kekuatan dan keberanian. Kekuatan untuk melawan pride dan keberanian untuk jujur pada diri sendiri.

Mungkin sekali-kali mau mencoba mendaki gunung betulan, Sil? Just to get the more realistic simulation about life. Opan bikin rencana untuk daki Gunung Tampomas bareng Jane dll begitu musim lebih cerah. Gua sendiri ada plan menaklukkan puncak Mahameru Mei nanti, setelah wisuda.

Ikut yuk?

Tapi tentu saja, kita mesti gembleng fisik edan2an dulu :D

March 12, 2008 at 2:22 AM  

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home